Sistem Kegiatan Belajar Mengajar, Sebuah
Kebohongan??
Pendidikan
itu hal yang lumrah di jaman sekarang. Mulai dari pendidikan yang formal,
informal, tingkat rendah, tingkat tinggi, dan lain-lain. Semua itu didapatkan
dengan berbagai cara. Itu disebabkan sistem pendidikan yang mulai canggih.
Berbicara tentang sistem pendidikan, sistem pendidikan jaman sekarang yang
terlihat memiliki banyak perbedaan dengan sistem pendidikan pada jaman dulu.
Mulai dari cara guru mengajar, cara murid belajar, fasilitas yang ada di
sekolah, dan lain sebagainya. Itu tidak dari banyaknya peraturan pemerintah
yang mengubah sistem pendidikan tersebut.
Cara
guru mengajar, jaman dulu guru identik mengajar dengan disiplin yang keras.
Cara mengajar yang seperti itu membuat murid menjadi takut dan tunduk terhadap
apa yang guru perintah. Tapi itu yang membuat murid-murid lebih mengerti
tentang pelajaran dan menghormati guru yang mengajar mereka. Kualitas
pendidikan memang tidak terlalu bagus, namun moral murid yang diajar oleh guru
pada jaman itu sudah terlatih dan lebih menjadikan murid yang mengerti tata
karma.
Jika
melihat cara mengajar guru jaman sekarang, berbeda dengan cara mengajar jaman
dulu. Sekarang guru tidak boleh mengajar dengan kekerasan. Dan guru juga
menekankan agar murid bisa mengerti pelajaran dan nyaman dalam belajar. Jadi
guru jaman sekarang santai dalam mengajar. Nah, jika cara guru mengajar jaman
dulu beda dengan jaman sekarang, begitu juga cara murid belajar. Murid pada
jaman dulu melihat dari cara guru mengajar yang sudah dijelaskan diatas, cara
belajarnya selalu mengikuti penjelasan dari guru, tunduk dengan apa yang
diperintahkan oleh guru karena sistem mengajar dari tersebut yang terbilang
agak keras dan menekan. Terlebih murid jadi cepat mengerti dengan pelajaran
yang diajarkan guru dan lebih serius belajar karena guru pada jaman dulu telah
mendidik dengan disiplin.
Berbeda
dengan murid jaman dulu, murid jaman sekarang sudah sangat berubah cara
belajarnya. Guru hanya sebagai pembimbing, pengajar, dan pemberi motivasi
tambahan belajar yang baik dan tidak ada disiplin yang ketat dan kekerasan
dalam mengajar. Jadi murid belajar begitu santai dan mampu mengembangkan pikirannya
dalam menguasai pelajaran. Itu yang guru harapkan pada saat ini.
Tetapi
melihat kenyataan jaman sekarang, sebagian murid menjadi malas belajar,
walaupun itu tidak sebanding dengan banyaknya murid yang rajin belajar.
Pernyataan bahwa murid datang ke sekolah untuk belajar dan mengembangkan diri
itu seperti omongan beleka. Banyak yang hanya datang ke sekolah seperti sedang
singgah di suatu tempat dan pergi begitu saja. Dari penglihatan penulis, murid
yang belajar di sekolah datang dan duduk di kelas hanya mendengar penjelasan
guru, entah dimengerti atau tidak, nasehat guru yang diberikan seperti angin
lalu bagi murid, rasa hormat murid berkurang pada guru dan banyak yang
menjelek-jelekan guru, serta setelah jam sekolah berakhir murid pulang dengan hati
riang karena pelajaran selesai hari itu. Seperti murid tidak memperhatikan
semua yang dijelaskan dan diberikan guru. Disini peran guru sebagai pembimbing
seolah-olah sirna. Terlihat guru hanya sebagai pengajar yang datang mengajar
saja terus mendapat gaji. Entah ajarannya diterima oleh murid atau tidak.
Seperti bersikap acuh dengan keadaan muridnya.
Jadi
terlihat sistem kegiatan belajar mengajar hanya sebuah kebohongan. Disini yang
harus dibenahi yaitu Sumber Daya Manusia itu sendiri. Kesadaran dari setiap
orang tentang pendidikan harus lebih diperdalam lagi. Dari pihak guru, harus
mengerti dengan profesinya sebagai guru yang mengajar, mendidik, memotivasi
murid, dan membina murid yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Dan dari murid
juga harus menjadi murid yang benar-benar melaksanakan kewajiban muridnya,
memahami bahwa pendidikan penting bagi kehidupan yang akan datang, dan tidak
mengeluh dengan tantangan kehidupan yang menanti agar menjadi generasi yang
cemerlang dan berguna bagi bangsa.